Laman

Mengenai Saya

Foto saya
Medan, Sumatera Utara, Indonesia
pembelajar

Jumat, 06 Juli 2012

Multilevel Marketing Pahala


Multilevel marketing atau MLM, yang sering di kenal banyak orang adalah sebuah konsep pemasaran berjenjang dan banyak dipakai dalam berbisnis. Mulai dari bisnis bidang kesehatan, makanan, hingga pendidikan. Dalam tulisan ini, bukan berbicara tentang bisnis yang biasa dipakai oleh sebuah perusahaan. MLM biasanya identik dengan hal-hal negative mayoritas di benak orang. Ada yang bilang, masuk langsung mati atau menipu lewat mulut. Pandangan seperti ini adalah fakta. Namun bukan berarti semua perusahaan yang menganut konsep MLM itu sama. Terciptanya statement buruk terhadap MLM belum tentu karena tidak bagusnya perusahaan tersebut, namun bisa jadi, orang yang bermain di dalamnya tidak mengindahkan etika dan system yang benar.
Konsep pemasaran jaringan yang dianut oleh sebuah perusahaan adalah salah satu kunci sukses dan rahasia berkembang cepatnya sebuah perusahaan itu. Dengan konsep jaringan, maka akan memudahkan pemasaran, karena system yang akan berjalan disitu. Ini merupakan sebuah mata kuliah dalam dunia kampus, khususnya bagi jurusan yang berbau ekonomi atau bisnis. Dan ini dipelajari di kelas mahasiswa strata satu kemudian di pasca sarjana sekalipun.
Jauh sebelum dunia Barat memperkenalkan konsep pemasaran jaringan, ternyata Islam telah mendahuluinya. Ini dibuktikan dari esensi sebuah hadist yang kerap diperdengarkan para penda’i. tepatnya pemasaran produk yang berupa pahala. Lebih dan kurang arti dari hadist yang dimaksud adalah “tidak akan terputus amal ibadah seorang hamba walaupun ia telah meninggal dunia kecuali tiga perkara; 1. Doa anak yang sholeh, 2. Shodaqoh jariyah, dan 3. Ilmu yang bermanfaat.”
Kolerasi hadist tersebut dengan konsep MLM dapat dilihat pada point yang ketiga, ilmu yang bermanfaat. Misalnya, seorang guru mengajarkan sebuah ilmu kepada muridnya kemudian murid tersebut selanjutnya akan mengajarkan ilmu yang diajarkan gurunya tadi kepada muridnya dan begitu seterusnya hingga ke generasi-generasi selanjutnya. Seperti yang kita alami saat ini, mulai dari Imam Syafi’I sampai saat ini. Sebagai contoh, jika murid imam Syafi’I mengamalkan yang dijarkannya, maka pahala masih mengalir ke imam Syafi’i. Selanjutnya murid imam Syafi’I mengajarkan kepada muridnya dan muridnya tersebut mengamalkannya, maka murid imam syafi’I yang pertama dan imam Syafi’I pun mendapat pahalanya. Logikanya bisa tergambar mungkin dengan memakai formula matematika, murid imam Syafi’I mendapat 10 pangkat 1 pahala dan imamSyafi’I mendapat 10 pangkat 2 pahalanya dan begitu seterusnya hingga ke generasi setelah kita nantinya.
Inilah yang dimaksud MLM pahala. Tidak akan terputus dan akan terus mengalir selama dijalankan dengan cara yang benar. Pada dasarnya, konsep ini telah di perkenalkan terlebih dahulu oleh Islam. Namun karena praktek di lapangan tidak berjalan dengan system yang benar, membuat salah langkah banyak orang. Bukanlah konsep yang bermasalah disini, tapi orang yang menjalankannya kadang terlepas dari jalan yang dianjurkan. Maka selama itu dilakukan dengan cara yang benar dan sikap positif, pahala akan terus mengalir kepada orang yang mengajarkan atau memperkenalkannya.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar