Sudah dua
hari ini aku melahap banyak tulisan dari anak-anak redaksi. Mereka punya proyek
besar untuk menelurkan tulisan-tulisan dari salah satu unit terkecil yang ada
di Dinamika. Keluarga redaksi mereka menyebutnya. Keluarga ini ternyata,
memiliki permasalahan yang akut. Aneh sekaligus ajaib. Bayangkan saja, ada
istri yang berstatus ganda/bertrans status. Awalnya sebagai istri pertama
kemudian berubah menjadi istri kedua. Sungguh aku tidak mengerti, bagaimana ini
bisa terjadi. Namun yang pasti ini adalah fakta. Kemudian banyak anak yang
lahir sampai 7 (tujuh) bersaudara, tanpa status yang jelas entah siapa
yang melahirkan mereka. Nah, inilah akar cerita dari unit terkecil, keluarga
redaksi yang siap unjuk kata dengan mengusung tema “Balada Keluarga
Redaksi”.
Saat aku mulai berbaur dengan
mereka dan menikmati tulisan-tulisan aneh, aku merasa bahwa ini adalah
kompleksitas kondisi yang membingungkan. Sebelum betul-betul terjerumus dalam imajinasi tanpa skenario ini
dengan kebingungan, aku mengunjungi Wikipedia untuk menemukan defenisi
yang akurat dari ‘Balada”.
Betapa bingungnya aku
ketika menjumpai arti yang disuguhkan si wiki. Menurutnya Balada adalah album dari musisi Fariz RM yang
dirilis pada tahun 1992. Aku tidak yakin, mungkin saja si wiki kurang up date dan putus link dengan relasi-relasinya. Makanya dia gak tahu dan
hanya punya satu defenisi ini.
Kemudian aku meraih sebuah buku besar yang memiliki massa, hampir se-berat Bembi (anak ke-2), anak lelaki satu-satunya mereka.
Walaupun dia kurus kering begitu dan dari lahir sampai gede-nya gini
selalu kurapan, dia tetap menjadi anak yang selalu dibanggakan oleh ketiga
orang tuanya, papa Romi, Bunda Jannah dan mama Lulu.
Pasalnya, dia adalah anak yang
lahir prematur dan Samsung *eh salah, sungsang. Sejak lahir sampai saat
sekarang ini, keadaannya sangat memprihatinkan. Iler selalu keluar, bangun
tidur matanya penuh belek-an, dan kalau lagi laper kaki meja yang ada di sekret
juga diembat.
Keluarga ini meyeret aku menjadi ibu dan
seorang istri dari kakek leluhur mereka yang sudah tua Bangka, yang papa mereka
sebut dengan Ayah Molen. Atau lebih pasnya, kakek mereka.
Sedikit klarifikasi, yang perlu
kalian ketahui. Bahwa kalian itu mendapat informasi yang tidak valid dari papa
kalian Romi. Papa Romi itu salah kalau kakek kalian ini punya istri dua. Nopi
bukan istrinya, karena istrinya Cuma satu, yaitu aku. Sebenarnya Nopi adalah
pembantu rumah tangga kami dulunya, tapi seiring berjalannya waktu dan semakin
canggihnya memori yang ia miliki, membuat ia melejit berubah menjadi orang yang
lumayan pintar. Sehingga aku dengan kakek kalian Molen yang sudah tua Bangka
itu mengangkatnya sebagai tangan kanan kami untuk mengurusi harta kekayaan dan
managemen keuangan dari aset keluarga yang sudah kami bangun selama ini. Kami
percayakan dia untuk mengurusinya.
Jadi kalian tidak usah takut lagi,
bahwa kakek kalian ini bukanlah tipe lelaki hidung belang. Dia hanya memiliki
satu cinta yang sangat setia pada satu orang saja. Kalaupun yang kalian dengar
selama ini, bahwa kakek kalian punya istri dua, itu hanya gossip belaka. Kakek
kalian adalah lelaki romantic yang sangat setia yang selalu ada dalam hidup
nenek.
aku gak terima dengan penghinaan ini nenek,,,,!!!!!!!!!!1
BalasHapussiapa cucu? siapa? siapa yang berani menghina cucu?
BalasHapusWow...si nenek narsis hihihihi. si nenek bahasanya juga lumayan anak muda,,,hehehe
BalasHapusHahaha... nenek-nenek.. cocok dengan fotonya itu... tua...
BalasHapusoia, nenek bilang ceritanya gak ada yang nyambung ya?
iya, memang, apalagi ditambah cerita nenek... makin ntah-hapa-hapa..
huahahaha....nenek ud lupa ceritanya
BalasHapusyoda, nenek buat sendiri ajah
lucu ndah, like2...
BalasHapushahaha... nenek dan kakek memang pasangan serasi yang tak kan terpisah meski si kakek kadang-kadang ganjen.. wkwkwkwk... ailopyu nenek dan kakek.. :D
BalasHapusgantilah potonya nek.. tua kali nenek disitu..
BalasHapus