Laman

Mengenai Saya

Foto saya
Medan, Sumatera Utara, Indonesia
pembelajar

Minggu, 04 April 2010

Rangkuman MO Q

A. PENGERTIAN MANAJEMEN.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Millet (1954) " management is the process of directing and fasilitating the work of people organized informal group to achieve a desire goal" (manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorgasisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan)
Kimball and Kimball (1951)"management embraces all dities and function that pertain to the provicion of necessary is to operate and the selection of the principal office "( manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebijaksanaa,penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah kegiatan mutlak yang diperlukan dalam setiap bidang kegiatan yang melibatkan beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama melalui kerja sama serta dengan memanfaatkan sumber-sumber lain.
Lebih rinci, manajemen yaitu sebagai proses, sebagai kolektivitas manusia, dan sebagai ilmu dan seni dengan koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan bersama.
B. SEJARAH MANAJEMEN.
Manajemen adalah ilmu yang aplikasinya telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Namun ilmunya belum lagi di bukukan. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Demikian pula kemajuan yang dicapai Islam abad ke 8 s/d 13 M dengan pusat kerajaan Islam di Baghdad danCordova Spanyol. Baik manajemen pemerintahan, perpustakaan, madrasah dan pendidikan tinggi semua berkembang berkat manajemen yang baik oleh para intelektual dan ulama sesuai perekembangan jamannya.
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Di awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang.
Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirlkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
C. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN.
Unsur manajemen adalah sesuatu yang menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk manajemen banyak yang mengemukakan bahwa unsur manajemen seperti yang dikemukakan oleh G.R Terry dengan istilah the six M'S in management (6M didalam manajemen), yaitu man, money, materials, market, machines, and methods.
Sesuai dengan pengertian manajemen yaitu suatu kegiatan usaha kearah pencapaian tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain serta denga pemanfaatan sumber-sumber lain yang tersedia
Maka unsur-unsur manajemen meliputi :
1. Manusia (manusia pemimpin,manusia pelaksana,dan atau manusia objek pelaksana
2. Tujuan yang hendak dicapai sebagai pemegangan titik pengarahan
3. Wadah yakni badan /organisasasi sebagaai tempat orang-orang melakukan kerja sama
4. Alat atau sarana mencapai tujuan
5. Mesin-mesin /alat-alat yang diperlukan/yang digunakan untuk mencapai tujuan.
6. Kegiatan /aktivitas seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan ,dsb
Keenam unsure tersebut memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi atau mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi terutama proses pencapaian tujuan secara efektif.
D. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN.
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:
1. Pembagian kerja (Division of work)
2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
3. Disiplin (Discipline)
4. Kesatuan perintah (Unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination of individual interest into general interest)
7. Penggajian pegawai (remuneration of personnel)
8. Pemusatan (Centralization)
9. Hirarki (tingkatan) atau scalar of chain
10. Ketertiban (Order)
11. Keadilan dan kejujuran (Equity)
12. Prakarsa (Inisiative) : seorang pemimpin harus memberikan dorongan dan kesempatan pada bawahannya secara aktif agar mereka dapat menyelesaikan tugas mereka.
13. Semangat kesatuan, semangat korps (Esprit de Corps)
14. Stabilitas kondisi karyawan (Stability of turn-over of Personnel)
E. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi adalah suatu pekerjaan, jabatan, dan kedudukan atau sesuatu yang dikerjakan. Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Namun saat ini kami mencoba menguraikannya ke dalam Sembilan fungsi sesuai tugas sebagai berikut:
Perencanaan (planning) : memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Melihat ke depan dengan mengambil pilihan sebagai alternatif dan kegiatan untuk mencapai tujuan masa depan dengan terus mengikuti agar supaya pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan.
Organizing (pengorganisasian) : mengarahkan, menyusun, mensistematiskan, dan mengkelompokkan. Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Controlling (pengawasan): pengawasan, ialah memantau kegiatan untuk menjamin mereka benar-benar mencapai tujuan sebagai mana direncanakan dan memperbaiki segala sesuatu yang mengalami penyimpangan. Harus ada tiga kegiatan pokok yaitu : mengukur hasil actual, membandingkan prestasi actual dengan standar, dan tindakan manajerial.


Actuating (menggerakkan) setidaknya unsur manajemen mencakup : manusia, uang, mesin, metode, material, dan market. Kesemuanya berinteraksi satu sama lain dengan difungsikan oleh unsure manusia. Dalam menggerakkan sumberdaya manusia organisasi maka fungsi penggerakan ini dapat disebabkan oleh motivasi.
Staffing (penugasan) merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada satu organisasi sejak darimerekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Coordinating (pengkoordinasian): bagaimana seseorang itu member informasi kepada yang lain untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai tujuan bersama. Merupakan proses yang melibatkan pemindahan informasi antara pekerjaan dan orang untuk menghindarkan pekerjaan yang tumpang tindih.
Budgeting (pembiayaan) Budget (Anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
Dari pengertian di atas nampaknya bahwa suatu Budget mempunyai empat unsur, yaitu:
• Rencana
• Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
• Dinyatakan dalam unit moneter
• Jangka waktu tertentu yang akan datang.
Reporting (Pelaporan) adalah suatu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
Evaluating (Penilaian) membantu manajemen meningkatkan efektivitas Sebuah organisasi perlu terus-menerus dan untuk menilai kinerja dalam pekerjaan yang ada. berguna untuk meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja kontributor individual (harus menjadi proses otomatis dalam kasus manajer yang baik. Untuk mengidentifikasi potensi, yaitu untuk mengenali bakat yang ada dan untuk menggunakannya untuk mengisi kekosongan yang lebih tinggi dalam organisasi atau untuk mentransfer individu ke dalam pekerjaan dimana penggunaan lebih baik dapat dibuat dari kemampuan mereka atau mengembangkan keterampilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar