Bermodalkan ilmu pengetahuan yang baik dan tempat kediaman beliau masing-masing, serta keikhlasan yang tinggi, mereka membagi dan menyalurkan ilmu serta rejeki mereka kepada sesamanya. Rutinitas yang dilakoni adalah mengajar, mengajar, dan mengajar. Kedua Muallim ini memiliki kelebihan masing-masing dan yang membuat mereka sama adalah metode dan system pengajaran klasiknya. Ternyata bukan hanya mereka berdua saja yang menjalankan system pengajaran klasik seperti ini. Kumulatif data yang kami peroleh, berkisar sekitar……muallim yang terus melakoninya dengan ikhlas dan tulus.
Hampir mirip dengan pengajian yang ada di sekitar lingkungan kita, seperti di mesjid-mesjid, dengan seorang guru sebagai pemberi materi keagamaan dan sejumlah orang yang duduk berkeliling sebagai murid dari berbagai kalangan juga dengan system pembelajan ceramah kebanyakan. Namun ada hal yang berbeda dari pengajian ini. Selain system pembelajaran yang klasik, yang membuat pengajarannya berbeda adalah mengajar dengan menggunakan kitab langsung. Jadi tidak dengan metode ceramah seperti kebanyakan pengajian-pengajian umum yang sering kita jumpai. Dengan alsan, dalil yang disajikan sudah akurat dan riil serta tidak mengawang-awang sebagai dalih “saya kurang hapal, seingat saya, kalau tidak salah, bla… bla… lainnya”
Ini dia lebihnya. Kemudian pulangan juga di kasi maem dulu…… !!
Masya ALlah
BalasHapusTernyata zaman skrg masih ada juga orang yg sprti itu .....sungguh menganggumkan ... !!!